Soroti Kerumunan Vaksin Massal, Anggota DPRD Banjarmasin Balik Dikritik Warga. Kalsel Peduli : Harusnya Wakil Rakyat Turun ke Lapangan Ikut Mengawasi

BANJARMASIN – Anggota DPRD Banjarmasin khususnya Komisi IV yang membidangi masalah kesehatan kompak mengkritik pelaksanaan vaksinasi massal dosis kedua di GOR Hasanuddin HM, karna memicu kerumunan dan melanggar Protokol Kesehatan.

Sikap menyalahkan dari para wakil rakyat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin selaku penyelenggara. Mendapat respon dari relawan komunitas sosial di Kalimantan Selatan.

Menurut Ketua Kalsel Peduli, Suharyanto. Penyampaian pendapat sangat diperbolehkan dan dapat dilakukan oleh setiap orang karna dilindungi Undang-Undang.

Namun hendaknya, tidak hanya sekedar lontaran kritikan, tetapi ada aksi nyata yang diperlihatkan untuk mendukung suksesi program pemerintah tersebut.

“Lebih tepat kita sama- sama mendukung dan berdoa semoga proses vaksin dapat berjalan dengan baik sesuai target Pemerintah,” ucapnya.

Yanto menjelaskan tugas Dewan sebagai pengawasan harusnya dapat dilaksanakan dengan baik. Tidak hanya duduk di belakang meja, tetapi juga terjun ke lapangan, melihat langsung kondisi dan animo masyarakat.

Ketika terjadi kekurangan dapat segera dikomunikasikan dengan Pemerintah atau Satgas Covid.

“Jika memang ada hal yang dinilai kurang tepat atau kurang pas dalam pelaksananya. Dapat disampaikan kepada panitia. Sehingga bisa dilakukan evaluasi secara bersama,” jelasnya.

Membludaknya peserta vaksinasi merupakan bukti tingginya antusias warga mengikuti program pemerintah, untuk membentuk Herd Imunnity ditengah wabah virus corona.

“Memang tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan mengatur calon peserta vaksin agar tertib sesuai arahan panitia maupun satgas Covid meskipun sudah diatur sedemikian rupa,” tambah bang Yanto sapaan akrabnya.

Ia mengapresiasi kerja tenaga kesehatan, Satgas Covid dan TNI-POLRI telah bekerja keras dalam melaksanakan program percepatan vaksin.

Yanto juga mengajak para pegiat media sosial, menumbuhkan semangat kepedulian terhadap sesama tanpa memandang sisi negatifnya. “lebih bijak dalam menyebarluaskan setiap informasi, yang terkadang tidak melihat secara langsung kondisi dilapangan,” tutup Suharyanto.

(ADi)