BANJARMASIN – Perolehan suara Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Banjarmasin mengalami penurunan dalam Pemilu Legislatif 2024 lalu, namun Harry Wijaya kembali dipercaya menahkodai partai untuk periode 2025-2030.
Menantu dari Gubernur H. Muhidin tersebut dipilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) PAN Kota Banjarmasin di Hotel Rattan Inn, Sabtu (14/6) siang.
Berdasarkan data hasil pemilu 2024 lalu menunjukkan, PAN Kota Banjarmasin hanya meraih 51.898 suara dan memperoleh 7 kursi di DPRD Kota Banjarmasin.
Meski angka ini masih mencukupi untuk eksistensi politik PAN di daerah, tren penurunan suara ini menjadi sinyal peringatan serius bagi internal partai.
Disinggung mengenai turunnya suara PAN di Pileg 2024, Harry tak menampik bahwa partainya tengah menghadapi tantangan serius. Evaluasi menjadi keharusan.
“Ini sudah menjadi bahan evaluasi kami di Pileg 2024. Kami punya strategi khusus untuk mengantisipasi pergerakan rival kita. Target kami ke depan adalah untuk memperoleh pimpinan lagi pada kontestasi Pemilu di 2029 nanti,” janjinya.
Ia juga mengakui adanya kelemahan dalam pelaksanaan strategi partai pada pemilu sebelumnya.
“Memang saat jalannya pemilu kemarin, kita akui kita memang ada sesuatu hal yang masih belum bisa dilaksanakan,” tambahnya
Lebih jauh, Harry Wijaya menekankan pentingnya fungsi partai sebagai pengawal jalannya pemerintahan, baik di tingkat kota maupun provinsi.
“Partai Amanat Kota Banjarmasin harus tetap mengawasi dan mengawal jalannya pemerintahan, baik di provinsi maupun di Banjarmasin yang mana itu menjadi tanggung jawab partai kami,” tegas Harry.
Sekretaris DPW PAN Kalsel, H. Muhammad Faisal Heriyadi menyatakan, pengurus baru di DPD PAN Kota Banjarmasin atau periode 2025-2030.
“Nantinya harus bisa kembali berjaya di Pemilu 2029 dan Pilkada 2030,” tekan Faisal.
Kembalinya Harry Wijaya dipucuk kepemimpinan PAN Banjarmasin menjadi titik krusial, antara harapan akan perbaikan strategi atau justru stagnasi arah perjuangan politik PAN ke depan.