BANJARMASIN – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, melakukan kunjungan kerja ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (4/8).
Dalam kunjungannya, Menko PMK mendatangi sejumlah tempat, termasuk ke RSUD Ulin hingga memantau pembagian bantuan sosial di PT. Pos Indonesia Banjarmasin, Jalan Lambung Mangkurat.
Namun dalam kesempatan kali ini, Muhadjir menyoroti warga ibukota Kalsel yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia meminta Pemkot untuk memfasilitasi setiap warga isoman agar diberi alat pengukur kadar oksigen terlarut dalam darah atau Pulse Oximeter.
Permintaan Menko PMK itu diutarakannya saat mengunjungi kawasan Kampung Tangguh Banua di Kelurahan Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Tengah.
Saat itu, Muhadjir didampingi Pj. Gubernur Kalsel Syafrizal ZA, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin Machli Riyadi serta Lurah Kerta Baru Ulu Rusipahani.
Menko kemudian melihat salah seorang warga yang menjalani isoman di rumahnya. Ia pun lantas langsung menanyakan hal tersebut.
“Sudah dikasih oximeter atau belum?,” tanya Menko.
Lurah Rusipihani langsung buru-buru menjawab bahwa warga isoman tersebut sudah ditangani menggunakan pulse oximeter di puskesmas.
“Sudah pak. Oximeter ada di puskesmas,” jawabnya.
Kendati demikian, Menko merasa tidak puas. Menurutnya, alat pulse oximeter tersebut harus difasilitasi oleh Pemkot.
“Harusnya diberi satu untuk setiap warga isoman. Tidak hanya mengandalkan yang ada di Puskesmas,” timpal Muhadjir.
Sementara itu, Kadinkes Banjarmasin Machli Riyadi tak menampik bahwa pihaknya tidak memberikan alat oximeter terhadap setiap warga yang menjalani isoman.
“Tapi petugas puskesmas sudah kita perintahkan untuk memantau perkembangan setiap warga yang isoman,” ujarnya.
Machli mengaku bakal mengusahakan pengadaan oximeter dalam waktu dekat.
“Ya kita akan usahakan lagi untuk menambah alat oximeter ini untuk diberikan kepada warga isoman,” pungkasnya.
(SKI/MMO)