BANJARMASIN – Puluhan warga kampung Batuah Kelurahan Kuripan Banjarmasin, mendatangi Kantor Wali Kota di Jalan RE Martadinata Banjarmasin Tengah, Rabu (2/2) siang.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan langsung aspirasi penolakan rencana revitalisasi pasar Batuah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) yang berdampak pada penggusuran tempat tinggal di lokasi tersebut.
Pertemuan dilakukan secara tertutup bersama Wali Kota Ibnu Sina dan berlangsung hampir satu jam. Penyampaian aspirasi menolak penggusuran rumah berbuah buntu serta tanpa solusi.
“Alhamdulillah bertemu pak Wali Kota dan mendengarkan aspirasi kami, tapi belum jelas solusinya,” ucap Ketua Aliansi Warga Batuah M. Syahriannoor.
Meski sudah mendengar langsung alasan penolakan warga. Namun Pemkot tetap ngotot untuk melakukan perbaikan pasar Batuah.
Wali Kota Ibnu Sina berdalih revitalisasi pasar Batuah merupakan program pemerintah yang harus dilaksanakan tanpa bisa dibatalkan.
“Karena revitalisasi pasar itu sudah menjadi program pemerintah kemudian minta dibatalkan itu rasanya tidak mungkin, kita carikan win solution (solusi) nya seperti apa,” katanya usai pertemuan.
Pemkot siap membayarkan konvensasi pergantian untuk warga kampung Batuah yang terdampak penggusuran, apabila mampu menunjukan bukti kepemilikan tanah yang di tempati.
“Kalau seandainya warga setempat punya alas hak silahkan sampaikan itu akan memudahkan bagi pemkot untuk ganti rugi atau ganti untung itu bisa,” ujar Ibnu.
Adapun solusi yang ditawarkan pemerintah untuk warga kampung Batuah dengan menyiapkan fasilitas Rumah Susun (Rusun) di Ganda Maghfirah dan Muara Kelayan Banjarmasin Selatan.
“Untuk warga solusinya sudah kita tawarkan pindah ke Rusun, silahkan tempati itu agar program pemerintah ini bisa berjalan, apalagi proses pembiayaan revitalisasi bukan hanya APBD Kota tapi juga APBN,” jelasnya.
“Sosialisasi tetap akan dilakukan, silahkan yang punya kepemilikan sampaikan akan jadi pertimbangan bagi kami,” pungkas Wali Kota.
(ALV/ADI)