BANJARMASIN – Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Noorlatifah mengatakan kepedulian Dinas Kesehatan terhadap warga yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman) masih sangat rendah.
Anggota fraksi Golkar itu mengaku, selama pandemi covid-19 banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait minimnya perhatian tersebut.
Tidak hanya pemberian obat dan vitamin yang sedikit, bahkan sebagian warga tidak mendapatkan sama sekali. Pantauan kondisi pasien ketika menjalani isoman juga kerap terlupakan oleh petugas kesehatan.
“Puskesmas dalam hal ini harus menindak lanjuti, kalo terkonfirmasi positif berarti berikan obat obatan. Disesuaikan dengan keperluannya,” ucap Noorlatifah saat dihubungi Sabtu (8/8) Malam.
Ia juga meminta pihak Puskesmas memberikan edukasi, apa saja yang harus dilakukan pasien positif covid berstatus OTG atau bergejala ringan selama berada di rumah.
Agar kondisi mereka tetap bugar dan virus pun dapat segera hilang tanpa harus menularkan kepada orang lain.
“Intinya respon cepat ketika ada yang melapor, di tinjau langsung untuk mengetahui apa kebutuhan yang diperlukan oleh pasien. Selama ini tidak pernah ada edukasi kepada mereka,” tegas Lala.
Legislator dua periode ini menyayangkan perkataan kepala dinas kesehatan yang beralasan kurangnya perhatian lantaran keterbatasan tenaga kesehatan. “Harusnya pak Machli jangan bicara seperti itu,” cetus nya.
Noorlatifah menyinggung Anggaran besar didapat Dinkes Banjarmasin untuk penanganan covid di daerah ini, harus diimbangi dengan pelayanan prima dan bagus.
“Jangan hanya mengejar anggaran saja tapi pelayanan diabaikan,” tutupnya.
(ADI)