BANJARMASIN – Angka kemiskinan di Kota Banjarmasin selama pandemi Covid-19 dipastikan meningkat.
Laporan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin, sedikitnya ada 9 ribu warga miskin baru. Fakta ini didasar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Terlebih, menurut Kepala Dinsos Banjarmasin, Iwan Ristianto, jumlah tersebut belum sepenuhnya terdata. Sebab, penambahan atau pengurangan data itu sifatnya dinamis.
“Dari data tahun 2020, semula jumlahnya 40 ribu jiwa, kini bertambah menjadi 49 ribu orang miskin di Banjarmasin,” ungkapnya, Kamis (29/7).
Kendati demikian, Iwan memastikan penambahan warga miskin baru ini tidak Hany terjadi di Banjarmasin, melainkan juga pada sejumlah daerah di tanah air.
Menurutnya, penambahan yang cukup drastis di ibukota Kalsel ini terjadi oleh dua hal dasar. Yakni pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, serta musibah banjir besar pada awal tahun tadi.
Lantas, apa Pemkot hanya tinggal diam dengan meningkatnya jumlah warga miskin di kota berjuluk Seribu Sungai?
Kadinsos mengklaim pihaknya sudah berupaya maksimal dalam menekan angka kemiskinan. Upaya itu melalui pemberdayaan masyarakat, seperti menggelar beberapa pelatihan.
“Kalau misalnya bantuan sosial, itu hanya stimulan. Tapi, bukan berarti itu dapat mengentaskan kemiskinan,” bebernya.
Menurut Iwan, mesti ada upaya kolaborasi dengan sejumlah instansi terkait.
“Kewajiban kami hanya melakukan pendataan lalu menyerahkan ke pemerintah kota. Di situ nantinya kebijakan bisa diambil,” tuntasnya. (SKI)