Warga Semakin Nyaman, Halte Integrasi 0 Kilometer Jadi Revolusi Transportasi Kota Banjarmasin

Foto : Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina meresmikan Halte Integrasi 0 Kilometer, Jumat (20/12). (prokom)

BANJARMASIN – Kota Banjarmasin kembali mencatatkan sejarah baru. Halte Integrasi 0 Kilometer tahap kedua di kawasan 0 kilometer akhirnya bisa difungsikan masyarakat secara menyeluruh.

Halte Integrasi yang menghubungkan moda transportasi sungai dengan transportasi darat ini menjadi bukti nyata dalam pengembangan infrastruktur transportasi kota. Tak heran jika halte ini akan menjadi primadona bagi para komuter.

“Ini langkah besar untuk transportasi publik di Banjarmasin. Kawasan integrasi ini bisa dimanfaatkan oleh warga kota dan memberi manfaat besar, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Wali Kota Ibnu Sina usai kegiatan peresmian halte integrasi.

Fasilitas Lengkap, Warga Semakin Nyaman

Keberadaan halte baru ini tak hanya menjadi tempat naik dan turun penumpang, tetapi juga dilengkapi fasilitas modern seperti musala, toilet, area parkir sepeda dan motor, jalur pejalan kaki, serta ruang khusus untuk UMKM.

Dengan konsep ini, warga dapat menitipkan kendaraan pribadi sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum, menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih efisien dan nyaman.

Salah seorang warga Banjarmasin, Nur Laila tak bisa menyembunyikan kegembiraannya dengan keberadaan halte tersebut.

“Adanya halte ini benar-benar membuat kami nyaman. Saya harap warga lain ikut menjaga fasilitas ini agar tetap terawat,” ujarnya.

Demi Masa Depan Transportasi Kota

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Slamet Begjo menegaskan pentingnya menjaga fasilitas publik ini dari tangan-tangan jahil.

“Kita semua harus menjaga kawasan ini sebagai upaya bersama untuk mengurangi kendaraan pribadi dan meningkatkan kualitas hidup di kota kita,” tegasnya.

Dengan hadirnya Halte Integrasi 0 Kilometer ini, Banjarmasin meneguhkan posisinya sebagai kota dengan infrastruktur transportasi modern dan terintegrasi. Hal ini bisa dibilang menjadi revolusi untuk transportasi publik  di kota seribu sungai.

“Langkah ini tak hanya menghubungkan moda transportasi, tetapi juga harapan baru bagi warga Kota Seribu Sungai untuk bisa dinikmati,” ujarnya.