Waspada Ajaran Sesat, MUI Banjarmasin Lakukan Pengkajian dan Penelitian

BANJARMASIN – Pentingnya pemahaman terhadap aqidah islamiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banjarmasin melalui Komisi Pengkajian dan Penelitian melakukan Kajian dan Penelitian Terhadap Berbagai Aliran dan Kepercayaan dan Pemikiran yang Diduga Sesat di Banjarmasin.

Narasumber kegiatan H. Mukhlis Abadi, LC menjelaskan, perbedaan pemikiran dalam islam memang sudah terjadi sejak zaman dahulu bahkan dijelaskan Rasulullah SAW bahwasanya beliau menyebutkan ada 73 golongan islam namun hanya 1 golongan yang selamat dalam surga.

“Yang harus kita fahami dan ikuti golongan yang menurut Rasulullah SAW selamat dalam surga. Jangan sampai ikut golongan yang dinyatakan salah dan ada di neraka,” ucap H. Mukhlis, LC di Kantor MUI Banjarmasin, Sabtu (7/12).

Sementara itu, salah satu narasumber Muhklis, M.Pd. I, menjelaskan hasil observasi dan kajian yang dilakukan beberapa minggu, ada dugaan majelis di Banjarmasin yang menyimpang atau kontroversi karena tidak sesuai dengan syariat islam.

“Masih kami dalami dengan Komisi Fatwa MUI Banjarmasin ada satu pengajian di Banjarmasin yang diduga menyimpang. Namun perlu kajian mendalam sebelum menentukan sebuah kajian dianggap menyimpang,” jelasnya.
Dikatakannya, masyarakat harus mengetahui dan memahami secara benar apakah sebuah pengajian patut diduga sesat atau sesuai dengan syariat islam.

Dijelaskannya, dalam sebuah pengajian bisa patut dicurigai sesat jika mengingkari salah satu rukun islam atau iman, tidak sesuai dengan Al Quran dan sunnah, turun wahyu setelah Al Quran, Mengingkari otoritas Al Quran, mengingkari kedudukan Hadist Nabi Muhammad SAW, menghina dan melecehkan Nabi Muhammad SAW, merubah atau menambah pokok ibadah yang ditetapkan syariat dan mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
(MMO/ABD)