Waspada Cuaca Ekstrim! BPBD Kab Banjar Prediksi Banjir Besar dan Angin Kencang

BANJAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mengeluarkan peringatan kepada warga untuk terus selalu waspada dengan cuaca ekstrim yang saat ini sedang melanda.

Pasalnya pada Bulan Desember, Januari, hingga Februari 2022 mendatang, daerah Kabupaten Banjar akan dihantam curah hujan normal tinggi.

Kepala Harian BPBD Kabupaten Banjar Riza Dauly mengatakan, menurut data yang diterimanya dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan saat ini berada pada 300 mili hingga 500 mili per detiknya.

“Dengan tingginya intensitas curah hujan tersebut, beberapa wilayah yang sudah mengalami kenaikan air yakni, Gambut, Kertak Anyar, Beruntung Baru, Tata Makmur dan Sungai Tabuk. Kepada masyarakat yang berada di wilayah sekitar untuk lebih waspada dan berhati-hati, karena tidak bisa dipungkiri volume air yang tinggi meluas hingga ke Kecamatan yang ada disekitarnya,” ungkapnya kepada amnesi.id di posko induk BPBD Banjar, Selasa (14/12)

Selain itu kata Riza, saat ini yang paling berbahaya dan rentan mengalami banjir seperti awal tahun 2021 silam ada pada bagian hulunya diantaranya, Mataraman, Pengaron, Sungai Pinang, Sambung Makmur dan terakhir Simpang Empat.

“Karena pada akhir tahun 2021 tepatnya di Bulan Desember ini curah hujan menurut BMKG bisa mencapai 800 milimeter per detik. Pada awal tahun kembali menurun tetapi masih tetap tinggi dimana curah hujan tersebut berada pada 500 milimeter per detik,” bebernya.

Riza melanjutkan selain bencana banjir yang perlu diwaspadai oleh pihaknya dan juga masyarakat khususnya Kabupaten Banjar, Angin Puting dan juga Banjir Rob, saat ini juga sangat menjadi kehawatiran bersama.

“Untuk wilayah yang terdampak angin puting beliung ada pada Kecamatan Aluh-Aluh, karena di daerah tersebut sudah ada 30 rumah yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang, akibat puting beliung,” lanjutnya.

Dengan adanya prediksi bencana seperti awal tahun lalu, BPBD Banjar sudah melakukan langkah antisipasi. Selain pemetaan lokasi rawan bencana, pihaknya lanjutnya juga selalu meminta informasi prediksi cuaca dari BMKG secara mendetail.

“Jadi kami minta perkiraan data cuaca wilayah mana saja yang tinggi curah hujannya. Selain itu juga estimasi waktu lamanya hujan agar kami bisa menyiapkan semua peralatan, logistik dan lainnya,” terangnya

Tidak hanya itu kata Riza dirinya juga akan mengumpulkan semua organisasi seperti Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA), Federasi Arung Jeram (FAJI) dan relawan lainnya untuk nanti membantu pihak BPBD melakukan penyelamatan.

“Nanti kami juga akan menginventarisasi titik-titik posko logistik, evakuasi, dapur umum untuk ditetapkan sebagai pusat pengendali apabila nantinya terjadi bencana,” tutupnya.

(FER/MMO)