BANJARMASIN – Situasi pandemi Covid-19 di Kota Banjarmasin saat ini kian genting.
Dalam sebulan, jumlah kematian akibat terpapar virus menular tersebut mencapai 22 jiwa.
Sementara jumlah kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 selama sebulan terakhir mencapai 2.342 pasien.
Angka ini diketahui dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin. Pada 1 Juli lalu hanya tercatat 211 jiwa, namun hingga 28 Juli angka kematian sudah tembus sampai 233 kasus.
Parahnya. Jumlah kematian akibat Covid-19 di ibukota Kalsel sebenarnya diprediksi lebih dari angka di atas. Sebab, menurut Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, masih ada kematian akibat Corona yang tidak terdata.
“Kita tentu yakin ada kematian yang tidak terdata atau tidak dilaporkan dari rumah sakit ke Dinkes Banjarmasin,” ucapnya, Kamis (29/7).
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan. Machli meminta setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah sakit agar disiplin menyampaikan laporan, baik kasus baru maupun kematian akibat Covid-19.
“Sehingga kami lebih mudah menentukan case fatality rate (CFR),” tambahnya.
Kadinkes mengklaim saat ini CFR di Banjarmasin berada pada angka 2 persen. Angka tersebut sesuai dengan ketentuan organisasi kesehatan dunia (WHO).
Menurut Machli, kondisi ini disebabkan karena kasus baru Covid-19 di kota berjuluk Seribu Sungai terus mengalami peningkatan.
Dia pun mengimbau warga untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Ini agar minimal status Banjarmasin bisa turun ke zona kuning bahkan hijau.
(SKI/MMO)