ANGGOTA Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Ratna Dewi Pettalolo, menilai politik uang yang marak saat pelaksanaan pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada) di tanah air sama seperti penyakit kanker stadium IV. Penyebarannya sangat masif dan ganas.
Menurut Ratna Dewi, politik uang hampir terjadi di setiap tahapan pemilu maupun pilkada. Maka tidak berlebihan jika menyamakan politik uang dengan penyakit mematikan tersebut.
“Politik uang yang sangat masif ini sudah seperti kanker stadium IV. Sudah menjalar ke seluruh organ dalam, seperti ginjal, paru-paru, dan lainnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kanker stadium IV tidak akan sembuh jika hanya ditangani oleh satu orang dokter. Begitu juga dengan politik uang, tidak akan hilang jika hanya mengandalkan penyelenggara pemilu.
Ratna Dewi mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama pemilih pemula, bersama-sama memerangi politik uang. Perang terhadap politik uang tidak boleh padam atau mundur satu langkah pun.
Ia mencontohkan, pemilih pemula bisa membuat gerakan melawan politik uang yang disebarluaskan ke masyarakat melalui sejumlah platform media sosial. Gerakan tersebut diyakini akan berdampak luas seiring dengan perkembangan teknologi saat ini.
Ratna Dewi juga menegaskan jika etika pemilu tidak hanya diorientasikan kepada penyelenggara semata. Tetapi kepada seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggaran pemilu, baik itu peserta dan pemilih.
“Maka dari itu, pemilih juga tidak boleh cuek, apatis, atau terserah dalam menyikapi politik uang, asal dapat uang. Ingat satu suara yang berikan dalam TPS akan menentukan masa depan dalam lima tahun ke depan,” ucapnya.
(Andi)