Rekomendasi BPOM untuk Program MBG

Program MBG.(Foto: LLPOM MUI)

HINGGA akhir September 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga kini telah membentuk 10.012 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan mengenai hasil pengawasan BPOM terhadap SPPG yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan pada Agustus–September 2025.

Bacaan Lainnya

Selama periode tersebut, ditemukan beberapa hal yang perlu dievaluasi, antara lain dalam hal bangunan dan sarana prasarana yang belum memenuhi standar, higiene, dan sanitasi yang belum optimal, hingga pengendalian faktor kritis, seperti penyimpanan bahan baku, suhu dan waktu pemasakan, serta pemantauan suhu yang tidak sesuai.

Taruna berpendapat bahwa penjamah pangan yang belum memahami prinsip keamanan pangan serta distribusi makanan yang melebihi batas waktu aman berpotensi menjadi alasan terjadinya KLB.

“Fakta menarik sekaligus menjadi catatan penting, dari 19 SPPG yang diperiksa, 18 ternyata baru beroperasi kurang dari satu bulan. Ini menegaskan betapa krusialnya pendampingan sejak awal, penerapan standar keamanan pangan yang ketat, serta pengawasan berkelanjutan agar insiden serupa tidak kembali terjadi,” ungkap Taruna Ikrar.

Berdasarkan hasil evaluasi, BPOM memberikan sejumlah rekomendasi yang mencakup langkah korektif dan preventif untuk memperkuat sistem keamanan pangan di SPPG.

Tindakan korektif difokuskan pada penugasan petugas khusus keamanan pangan, penerapan sistem pelacakan bahan baku dan distribusi, pemantauan suhu dan waktu secara konsisten, hingga penyediaan sampel MBG yang sesuai standar.

Sementara itu, langkah preventif diarahkan pada edukasi keamanan pangan bagi pekerja dan penerima manfaat serta pelatihan berkelanjutan untuk personil kunci.

Penerapan standar cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) pada pangan siap saji melalui pemetaan risiko, inspeksi, dan pemantauan berkesinambungan juga merupakan langkah preventif penting.

“Rekomendasi ini menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh untuk mencegah terulangnya insiden dan memastikan keberlanjutan program MBG yang aman,” tegasnya.

(Andi)

Pos terkait